BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Matematika adalah
suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena manusia tidak
dapat hidup tanpa matematika. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu memerlukan
matematika. Seperti halnya dalam dunia perdagangan perekonomian, dan lain
sebagainya. Di Indonesia juga menganggap matematika merupakan suatu hal yang
dianggap sangat penting dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam bidang perekonomian.
Namun
realitanya banyak orang yang tidak menyukai pelajaran matematika, karena pelajaran
matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit, banyak rumus yang
membuat peserta didik malas untuk mempelajari khususnya materi “Perkalian”
Karena materi ini
berhubungan dengan angka-angka. Sebenarnya matematika tidak sulit asal tahu cara
mempelajarinya dengan baik dan membuat suasana belajar yang menyenangkan, yaitu
salah satu caranya dengan permainan, melalui permainan ini anak akan bermain sambil
belajar, anak akan lebih tertarik untuk mempelajarinya.
Berdasarkan uraian
diatas penulis mencoba mengembangkan materi pelajaran matematika mengenai Perkalian dalam sebuah permainan sederhana.
B.
Rumusan
Masalah
Bagaimana
rancangan pembelajaran dengan menggunakan media permainan dalam pembelajaran Perkalian
?
C.
Tujuan
Memberikan gambaran
perencanaan pembelajaran dengan media permainan dalam pembelajaran Perkalian.
Dan siswa menjadi paham tentang konsep perkalian apabila disajikan dengan
permainan yang menarik.
D.
Manfaat
Diharapkan
dapat meberikan masukan bagi para guru, calon guru, atau mahasiswa dalam menerapkan
model pembelajaran dengan menggunakan media permainan yang berguna untuk meningkatkan
hasil belajar siswa khususnya dalam materi Perkalian.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Tema : Bermain di Lingkunganku
B.
Subtema : Kursi wadah siswa isi
C.
Mata
Pelajaran yang terintegrasi
1.
Matematika
Kompetensi Inti :
3.Memahami
pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati dan mencoba
(mendengar, melihat, membaca) serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu secara
kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Kompetensi
Dasar :
3.2
Mengenal operasi perkalian dan pembagian pada bilangan asli yang hasilnya
kurang dari 100 melalui kegiatan eksplorasi menggunakan benda konkrit.
2. PPKn
Kompetensi
Inti :
3.Memahami
pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan mencoba (mendengar, melihat,
membaca) serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu secara kritis tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Kompetensi
Dasar :
3.2
Memahami tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di
rumah dan sekolah.
3. Penjasorkes
Kompetensi
Inti
2.
Memiliki
perilaku jujur, disiplin, tangguung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
Kompetensi Dasar
2.1 Menunjukkan perilaku percaya diri, dalam melakukan
berbagai aktivitas fisik dalam bentuk permainan.
D.
Tujuan
Pembelajaran
1. Melalui permainan, siswa mampu mengenal
operasi perkalian dan pembagian pada bilangan asli yang hasilnya kurang dari
100.
2. Melalui permainan, siswa mampu memahami tata tertib dan
aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah.
3. Melalui permainan, siswa mampu menunjukkan perilaku percaya
diri, dalam melakukan berbagai aktivitas fisik dalam bentuk permainan.
E.
Media,
Alat bantu dan Sumber Belajar
1. Media : Permainan kursi wadah siswa isi dan jari hitung
2. Alat
Bantu : Kursi, kertas HVS,
3. Sumber
Belajar : BSE kelas 2 dan LKS
F.
Pengembangan
Pembelajaran dalam Permainan
Permainan KURSI “WADAH” SISWA “ISI” DAN JARI HITUNG
Analogi
“wadah” dan “isi” diganti dengan kursi (sebagai wadah) dan orang (sebagai isi)
bertujuan agar siswa mengingat konsep perkalian ini kedalam ingatan jangka
panjang mereka, karena sering kali siswa lupa dengan materi yang baru saja
diajarkan.
Penjelasan Materi
Ada
3 piring yang berisi manggis. Setiap piring berisi 2 buah manggis. Banyak
manggis seluruhnya dapat dihitung dengan cara: 2 + 2 + 2 = 6
Bentuk
2 + 2 + 2 menunjukkan penjumlahan angka 2 sebanyak 3 kali. Jadi, 2 + 2 + 2
dapat ditulis menjadi perkalian 3 × 2 = 6.
METODE
1 × 2, 1 kursi yang di isi oleh 2 anak.
Guru
terlebih dahulu menjelaskan materi perkalian sama dengan penjumlahan berulang,
kemudian guru membimbing siswa-siswa untuk menarik kesimpulan bahwa perkalian
adalah penjumlahan berulang.
Dari
penjelasan materi diatas, siswa dapat melakukan simulasi konsep perkalian ini
dengan kursi sebagai wadah dan siswa sebagai isi. Melalui permainan simulasi
Kursi “wadah” dan Siswa “isi”. Guru menyiapkan sebagai berikut :
1. Alat
dan bahan
a. Kursi.
b. Kertas
hvs untuk dibagikan ke sejumlah siswanya.
2. Guru
membacakan langkah-langkah permainan
a. Guru
menyiapkan aturan permainan.
b. Siswa
yang ditunjuk oleh guru sebagai media simulasi pada permainan Kursi “wadah” dan
siswa “isi” maju kedepan kelas.
c. Siswa
yang tidak mensimulasikan harus mengamati
jalannya kegiatan yang sedang disimulasikan oleh siswa lain.
3. Guru
membacakan aturan dalam permainan
a. Setiap
siswa yang maju harus mendengarkan soal yang dibacakan oleh
guru.
b. Setelah
selesai membacakan soal, siswa lari menuju kursi dan duduk di kursi, dan sesuia
dengan soal.
c. Setelah
permainan ini selesai, semua siswa menulisakn soal yang tadi dibacakan oleh
guru beserta jawabannya.
Permainan
Kemudian
guru menyiapkan 2 kursi dan 6 siswa untuk maju. Masing-masing kursi diduduki
oleh 3 orang. “Ada 2 kursi yang masing-masing diduduki oleh 3 orang”,
Lalu guru
membuka diskusi dengan menanyakan berapa orang yang duduk di 2 kursi tersebut.
Jika siswa-siswi belum paham, maka guru mengajak siswa untuk menghitung
bersama-sama berapa jumlah orang yag duduk di 2 kursi. Kursi dan orang bisa
disesuaikan dengan bilangan perkaliannya.
bentuk 3 +
3 menunjukkan penjumlahan angka 3
sebanyak 2 kali.
Jadi, 3 + 3
dapat ditulis menjadi perkalian 2 × 3.
Bentuk
4 + 4 menunjukkan penjumlahan angka sebanyak 2 kali. Jadi 4 + 4 dapat ditulis
menjadi perkalian 2 × 4.
Selanjutnya guru menjelaskan perkalian dengan benda
konkrit batu kecil-kecil yang hasil perkaliannya kurang dari 100.
Guru menanyakan kepada siswa tentang perkalian yang
belum mereka pahami.
Guru mempunyai suatu permaian namun hanya untuk perkalian
angka 6 sampai 9 . Jika permainan ini siswa mengerti dan mau menerapkan pada pelajaran matematika,
khususnya perkalian. Diharapkan akan mempermudah siswa dalam mengerjakan soal
perkalian.
Guru menyiapkan sebagai berikut :
1. Alat
dan bahan
a.
Kertas hvs untuk
dibagikan ke sejumlah siswanya.
2. Guru
membacakan langkah-langkah permainan
a. Guru
menyiapkan aturan permainan.
b. Siswa
yang ditunjuk oleh guru sebagai media simulasi pada permainan “Jari Hitung” maju kedepan kelas.
c. Siswa
yang tidak mensimulasikan harus mengamati
jalannya kegiatan yang sedang disimulasikan oleh siswa lain.
3. Guru
membacakan aturan permainan
a. Setiap
siswa yang maju harus mendengarkan soal yang dibacakan oleh
guru.
b. Setelah
selesai membacakan soal, siswa menghitung
jari mereka sesuai dengan soal yang dibacakan tadi.
c. Setelah
permainan ini selesai, semua siswa menulisakn soal yang tadi dibacakan oleh
guru beserta jawabannya.
Permainan
Kemudian
guru menyiapkan kertas hvs, dan
dibagikan ke semua siswa. Siswa yang ditunjuk sebagai media simulasi maju. Guru
membacakan soal
1.
6 × 6 = . . .
Jari yang
dilipat dihitung sebagai puluhan.
Dan yang berdiri
di kalikan. Jadi nilai 20 yang jari dilipat. Dan yang berdiri 4 × 4 = 16
Jadi 6 × 6 = 36
sama dengan 20 + 16 = 36
2.
7 × 8 = . . .
Jari yang
dilipat dihitung sebagai puluhan.
Dan yang berdiri
di kalikan. Jadi nilai 50 yang jari dilipat. Dan yang berdiri 3 × 2 = 6
Jadi 7 × 8 = 56
sama dengan 50 + 6 = 56
3.
8 × 9 = . . .
Jari yang
dilipat dihitung sebagai puluhan.
Dan yang berdiri
di kalikan. Jadi nilai 70 yang jari dilipat. Dan yang berdiri 2 × 1 = 2
Jadi 8 × 9 = 72
sama dengan 70 + 2 = 72
Siswa yang tadi ditunjuk
sebagai media simulasi, mundur ke belakang (kembali ketempat duduk) Guru membagi
siswa dalam kelompok besar tiap kelompok terdiri dari 7 sampai 8 siswa.
Siswa berbaris sesuai
kelompoknya masing-masing. Siswa yang di barisan paling depan dari tiap-tiap
kelompok maju, dan mengerjakan soa yang dibacakan oleh guru. Siswa yang berada
dibelakang siswa paling depan menuliskan soal dan hasilnya. Setelah selesai
permainan kursi wadah siswa isi dan jari hitung, siswa mengumpulkan soal dan
jawaban dari permainan tadi.
LEMBAR KERJA SISWA
1.
Hitunglah hasil
dari
a.
2 × 3 = . . . .
b.
1 × 4 = . . . .
c.
3 × 1 = . . . .
d.
4 × 2 = . . . .
e.
5 × 3 = . . . .
f.
6 × 7 = . . . .
g.
8 × 7 = . . . .
h.
8 × 6 = . . . .
i.
9 × 7 = . . . .
j.
8 × 9 = . . . .
2.
Sebutkan peraturan dalam permainan Jari hitung ?
3.
Sebutkan
peraturan dalam permainan kursi wadah siswa isi ?
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari makalah yang saya susun ini, saya
menemukan permainan yang tepat untuk memberikan pemahaman mata pelajaran Matematika mengenai materi Perkalian pada permainan “Kursi
wadah, siswa isi dan jari Hitung” yang juga dapat mencakup matapelajaran PKn dan Penjasorkes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar