Jumat, 16 Mei 2014

permainan kursi pintar



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Matematika adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena manusia tidak dapat hidup tanpa matematika. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu memerlukan matematika. Seperti halnya dalam dunia perdagangan perekonomian, dan lain sebagainya. Di Indonesia juga menganggap matematika merupakan suatu hal yang dianggap sangat penting dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam bidang perekonomian.
Namun realitanya banyak orang yang tidak menyukai pelajaran matematika, karena pelajaran matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit, banyak rumus yang membuat peserta didik malas untuk mempelajari khususnya materi “Perkalian”
Karena materi ini berhubungan dengan angka-angka. Sebenarnya matematika tidak sulit asal tahu cara mempelajarinya dengan baik dan membuat suasana belajar yang menyenangkan, yaitu salah satu caranya dengan permainan, melalui permainan ini anak akan bermain sambil belajar, anak akan lebih tertarik untuk mempelajarinya.
Berdasarkan uraian diatas penulis mencoba mengembangkan materi pelajaran matematika mengenai Perkalian  dalam sebuah permainan sederhana.

B.     Rumusan Masalah
Bagaimana rancangan pembelajaran dengan menggunakan media permainan dalam pembelajaran Perkalian ?

C.    Tujuan
Memberikan gambaran perencanaan pembelajaran dengan media permainan dalam pembelajaran Perkalian. Dan siswa menjadi paham tentang konsep perkalian apabila disajikan dengan permainan yang menarik.

D.    Manfaat
Diharapkan dapat meberikan masukan bagi para guru, calon guru, atau mahasiswa dalam menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan media permainan yang berguna untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam materi Perkalian.

















BAB II
PEMBAHASAN

A.  Tema          : Bermain di Lingkunganku
B.  Subtema    : Kursi wadah siswa isi
C.  Mata Pelajaran yang terintegrasi
1.      Matematika
Kompetensi Inti           :
3.Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati dan mencoba (mendengar, melihat, membaca) serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu secara kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

Kompetensi Dasar        :
3.2 Mengenal operasi perkalian dan pembagian pada bilangan asli yang hasilnya kurang dari 100 melalui kegiatan eksplorasi menggunakan benda konkrit.
2. PPKn
Kompetensi Inti :
3.Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan mencoba (mendengar, melihat, membaca) serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu secara kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Kompetensi Dasar         :
3.2 Memahami tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah.

3.      Penjasorkes
Kompetensi Inti
2.        Memiliki perilaku jujur, disiplin, tangguung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
Kompetensi Dasar
2.1  Menunjukkan perilaku percaya diri, dalam melakukan berbagai aktivitas fisik dalam bentuk permainan.

D.  Tujuan Pembelajaran
1.      Melalui permainan, siswa mampu mengenal operasi perkalian dan pembagian pada bilangan asli yang hasilnya kurang dari 100.
2.      Melalui permainan, siswa mampu memahami tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah.
3.      Melalui permainan, siswa mampu menunjukkan perilaku percaya diri, dalam melakukan berbagai aktivitas fisik dalam bentuk permainan.

E.  Media, Alat bantu dan Sumber Belajar
1.      Media                           : Permainan kursi wadah siswa isi dan jari hitung
2.      Alat Bantu                    : Kursi, kertas HVS,
3.      Sumber Belajar             : BSE kelas 2 dan LKS

F.   Pengembangan Pembelajaran dalam Permainan
Permainan KURSI “WADAH” SISWA “ISI” DAN JARI HITUNG
Analogi “wadah” dan “isi” diganti dengan kursi (sebagai wadah) dan orang (sebagai isi) bertujuan agar siswa mengingat konsep perkalian ini kedalam ingatan jangka panjang mereka, karena sering kali siswa lupa dengan materi yang baru saja diajarkan.
Penjelasan Materi
Perkalian merupakan penjumlahan berulang melalui benda konkrit. Misalnya:
Ada 3 piring yang berisi manggis. Setiap piring berisi 2 buah manggis. Banyak manggis seluruhnya dapat dihitung dengan cara: 2 + 2 + 2 = 6
Bentuk 2 + 2 + 2 menunjukkan penjumlahan angka 2 sebanyak 3 kali. Jadi, 2 + 2 + 2 dapat ditulis menjadi perkalian 3 × 2 = 6.
METODE






1 × 2, 1 kursi yang di isi oleh 2 anak.
Guru terlebih dahulu menjelaskan materi perkalian sama dengan penjumlahan berulang, kemudian guru membimbing siswa-siswa untuk menarik kesimpulan bahwa perkalian adalah penjumlahan berulang.
Dari penjelasan materi diatas, siswa dapat melakukan simulasi konsep perkalian ini dengan kursi sebagai wadah dan siswa sebagai isi. Melalui permainan simulasi Kursi “wadah” dan Siswa “isi”. Guru menyiapkan sebagai berikut :
1.      Alat dan bahan
a.       Kursi.
b.      Kertas hvs untuk dibagikan ke sejumlah siswanya.
2.      Guru membacakan langkah-langkah permainan
a.    Guru menyiapkan aturan permainan.
b.    Siswa yang ditunjuk oleh guru sebagai media simulasi pada permainan Kursi “wadah” dan siswa “isi” maju kedepan kelas.
c.    Siswa yang tidak mensimulasikan harus mengamati jalannya kegiatan yang sedang disimulasikan oleh siswa lain.
3.      Guru membacakan aturan dalam permainan
a.       Setiap siswa yang  maju  harus mendengarkan soal yang dibacakan oleh guru.
b.      Setelah selesai membacakan soal, siswa lari menuju kursi dan duduk di kursi, dan sesuia dengan soal.
c.       Setelah permainan ini selesai, semua siswa menulisakn soal yang tadi dibacakan oleh guru beserta jawabannya.
Permainan
Kemudian guru menyiapkan 2 kursi dan 6 siswa untuk maju. Masing-masing kursi diduduki oleh 3 orang. “Ada 2 kursi yang masing-masing diduduki oleh 3 orang”,
Lalu  guru membuka diskusi dengan menanyakan berapa orang yang duduk di 2 kursi tersebut. Jika siswa-siswi belum paham, maka guru mengajak siswa untuk menghitung bersama-sama berapa jumlah orang yag duduk di 2 kursi. Kursi dan orang bisa disesuaikan dengan bilangan perkaliannya.
  

 



   

bentuk 3 + 3  menunjukkan penjumlahan angka 3 sebanyak 2 kali.
Jadi, 3 + 3 dapat ditulis menjadi perkalian 2 × 3.






Bentuk 4 + 4 menunjukkan penjumlahan angka sebanyak 2 kali. Jadi 4 + 4 dapat ditulis menjadi perkalian 2 × 4.
Selanjutnya guru menjelaskan perkalian dengan benda konkrit batu kecil-kecil yang hasil perkaliannya kurang dari 100.
Guru menanyakan kepada siswa tentang perkalian yang belum mereka pahami.
Guru mempunyai suatu permaian namun hanya untuk perkalian angka 6 sampai 9 . Jika permainan ini siswa mengerti dan mau  menerapkan pada pelajaran matematika, khususnya perkalian. Diharapkan akan mempermudah siswa dalam mengerjakan soal perkalian.
Guru menyiapkan sebagai berikut :
1.    Alat dan bahan
a.    Kertas hvs untuk dibagikan ke sejumlah siswanya.

2.    Guru membacakan langkah-langkah permainan
a.    Guru menyiapkan aturan permainan.
b.    Siswa yang ditunjuk oleh guru sebagai media simulasi pada permainan “Jari Hitung”  maju kedepan kelas.
c.    Siswa yang tidak mensimulasikan harus mengamati jalannya kegiatan yang sedang disimulasikan oleh siswa lain.

3.    Guru membacakan aturan permainan
a.    Setiap siswa yang  maju  harus mendengarkan soal yang dibacakan oleh guru.
b.    Setelah selesai membacakan soal, siswa menghitung jari mereka sesuai dengan soal yang dibacakan tadi.
c.    Setelah permainan ini selesai, semua siswa menulisakn soal yang tadi dibacakan oleh guru beserta jawabannya.
Permainan
Kemudian guru menyiapkan kertas hvs, dan dibagikan ke semua siswa. Siswa yang ditunjuk sebagai media simulasi maju. Guru membacakan soal
1.      6 × 6 =  . . .








Jari yang dilipat dihitung sebagai puluhan.
Dan yang berdiri di kalikan. Jadi nilai 20 yang jari dilipat. Dan yang berdiri 4 × 4 = 16
Jadi 6 × 6 = 36 sama dengan 20 + 16 = 36

2.      7 × 8 = . . .
      








Jari yang dilipat dihitung sebagai puluhan.
Dan yang berdiri di kalikan. Jadi nilai 50 yang jari dilipat. Dan yang berdiri 3 × 2 = 6
Jadi 7 × 8 = 56 sama dengan 50 + 6 = 56

3.      8 × 9 = . . .









Jari yang dilipat dihitung sebagai puluhan.
Dan yang berdiri di kalikan. Jadi nilai 70 yang jari dilipat. Dan yang berdiri 2 × 1 = 2
Jadi 8 × 9 = 72 sama dengan 70 + 2 = 72

Siswa yang tadi ditunjuk sebagai media simulasi, mundur ke belakang (kembali ketempat duduk) Guru membagi siswa dalam kelompok besar tiap kelompok terdiri dari 7 sampai 8 siswa.
Siswa berbaris sesuai kelompoknya masing-masing. Siswa yang di barisan paling depan dari tiap-tiap kelompok maju, dan mengerjakan soa yang dibacakan oleh guru. Siswa yang berada dibelakang siswa paling depan menuliskan soal dan hasilnya. Setelah selesai permainan kursi wadah siswa isi dan jari hitung, siswa mengumpulkan soal dan jawaban dari permainan tadi.






LEMBAR KERJA SISWA

1.    Hitunglah hasil dari
a.       2 × 3 = . . . .                
b.      1 × 4 = . . . .
c.       3 × 1 = . . . .
d.      4 × 2 = . . . .
e.       5 × 3 = . . . .
f.       6 × 7 = . . . .
g.      8 × 7 = . . . .
h.      8 × 6 = . . . .
i.        9 × 7 = . . . .
j.        8 × 9 = . . . .
2.    Sebutkan  peraturan dalam permainan Jari hitung ?
3.    Sebutkan peraturan dalam permainan kursi wadah siswa isi ?




















BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Dari makalah yang saya susun ini,  saya menemukan permainan yang tepat untuk memberikan pemahaman mata pelajaran Matematika mengenai materi Perkalian pada permainan “Kursi wadah, siswa isi dan jari Hitung”  yang juga dapat mencakup matapelajaran PKn dan Penjasorkes.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar