A.
Pelaksanaan
Kunjungan
v Hari/tanggal :
Sabtu,5 April 2014
v Waktu : 09.30 s/d 10.30
v Tempat : Ruang karawitan,ISI Yogyakarta
B.
Hasil
Kunjungan
Berkunjung
ke ISI YOGYAKARTA sangat
bermanfaat,
karena
saya
dan
teman-teman
bias
melihat
secara
langsung
alat
untuk
karawitan,
yaitu
seperangkat gamelan yang
sudah lengkap yang telah
disediakan.
Karawitan yaitu musik
Indonesia yang bersistem nada pentatonis (berlaras slendro dan pelog) yang tata
garapnya telah menggunakan sistem notasi, warna suara, ritme, memiliki fungsi,
sifat, patet (tangga nada), dan aturan aransmen berbentuk sajian instrumentalia
(gamelan), vokal, dan atau campuran instrumen dan vokal, enak didengar untuk
diri sendiri maupun orang lain (Suhastjarja, et.al., 1984/1985 : 2).
Di ruang karawitan ISI
Yogyakarta terdapat 2 jenis instrumen karawitan ( gamelan jawa ),yaitu gaya
Yogyakarta dan gaya Surakarta.
Ada beberapa perbedaan instrumen
karawitan ( gamelan jawa ) gaya Yogyakarta dan gaya Surakarta.
v Yogyakarta
-
Besar dan instrumennya lebih banyak
-
Nadanya putus-putus, jaraknya jauh-jauh
-
Ukiran tidak tembus dan cenderung lebih simpel
-
Motif ukiran biasanya menggambarkan tumbuhan (bunga,buah)
v Surakarta
-
Lebih kecil ramping
-
Sifatnya lebih feminin
-
Warna ukiran gamelan lebih mencolok dan ukirannya tembus
-
Motif ukiran biasanya menggambarkan binatang ( naga )
Ukuran gamelan berkaitan dengan
nadanya. Nada di gamelan Jogja lebih rendah sedikit karena ukurannya yang lebih
tebal. Fungsi gamelan ada dua, yaitu mandiri dan iringan. Mandiri digunakan
saat uyon-uyon (saat tamu-tamu berdatangan, pra acara) dan klenengan. Sedangkan
iringan untuk tari dan wayang. Gamelan yang komplit itu namanya gamelan ageng,
sedangkan yang hanya sebagian saja namanya gadon. Hmm kalau dibandingkan,
keraton Surakarta cenderung lebih menonjolkan diri dibanding Jogjakarta yang
apa adanya.
Secara
umuminstrumen karawitan ( gamelan jawa ) berjumlah 20,yaitu :
1.
Kendang (ageng,
batangan, ketipung)
2.
Rebab (ponthang, byur)
3.
Slenthem/gender
penembung (slendro, pelog)
4.
Gender
Barung (slendro, pelog bem, pelog barang)
5.
Gender Penerus (idem)
6.
Gambang
(slendro, pelog bem, pelog barang)
7.
Bonang panembung
(slendro, pelog)
8.
Bonang barung (idem)
9.
Bonang penerus (idem)
10.
Kethuk
(slendro/laras 2, pelog/laras 2)
11. Kenong
(slendro, pelog)
12. Demung
(slendro, pelog)
13. Saron
(idem)
14. Peking
(idem)
15. Kempul
(slendro, pelog)
16.
Gong
suwukan (laras jangga/2, laras barang/1, laras nem/6)
17. Gong
ageng (laras 5)
18. Siter (slendro, pelog)
19. Suling
(idem)
20. Keprak
C.
Simpulan
Secara
umuminstrumen karawitan ( gamelan jawa ) berjumlah 20,yaitu Kendang,Rebab,Slenthem/gender penembung,Gender Barung,Gender Penerus,Gambang,Bonang
panembung,Bonang barung,Bonang penerus,Kethuk,Kenong,Demung,Saron,Peking,Kempul,Gong suwukan,Gong ageng,
Siter,Suling,Keprak.
Perbedaan
instrumen karawitan gaya Yogyakarta dan gaya Surakarta yang sangat keliatan
adalah dari segi motif ukirannya. Motif ukiran gaya Yogyakarta menggunakan
motif tumbuhan ( daun,bunga ) sementara gaya Surakarta menggunakan motif hewan
( naga ).
D. Kesan - Kesan
Kegiatan kunjungan belajar seperti ini
sangat bermanfaat,menambah wawasan bagi
kami, karena membuat kami benar- benar tahu seperti apa bentuk-bentuk instrumen
dalam karawitan baik itu yang bergaya Yogyakarta maupun gaya Surakarta. Dari bentukdangayamasing-masingdaerahtersebutmaka kami
bisamembedakanmulaidaripengertian,bentuksertapenggunaandalamadatnyamasing-masing
LAPORAN KUNJUNGAN BELAJAR
DI ISI
YOGYAKARTA
Dosen
Pengampu : Drs.Kriswanto,M.Hum
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Karawitan
Disusun oleh :
Prestina Setiaweni 11
015 123 / 6C
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar