Minggu, 18 Mei 2014

perkembangan psikomotorik anak SD



BAB I
PENDAHULUAN
     
A.    LATAR BELAKANG MASALAH 
Pendidikan merupakan aktifias yang memerlukan sinergi dari berbagai hal untuk memperoleh hasil yang maksimal. Berbagai faktor itu diantaranya peserta didik yang siap, pengajar yang berkompeten, serta sarana dan rasarana yang memadai. Peserta didik yang siap artinya dengan kemempuan yang ada pada masing masing individu mampu memanfaatkan, salah satunya adalah kemampuan motorik.
Tiap anak secara kodrat membawa variasi dan irama perkembangannya sendiri, perlu diketahui orangtua dan guru agar ia tidak bertanya tanya bahkan bingung atau bereaksi negatif yang lain dalam menghadapi perkembangan motorik anaknya. Bahkan ia harus bersikap tenang sambil mengikuti terus meneruspertumbuhan itu, agar pertumbuhan itu sendiri terhindar dari gangguan apapun yang tentu saja akan merugikan.
Terutama pada masa anak hal ini dikarenakan pada masa anak adalah masa dimana perkembangan adlah sangat pesat pesatnya seperti perkembangan psikomotorik anak. Untuk mengembangkan potensi kemampuan psikomotorik anak diperlukan kerjasama antara berbagai pihak, dan yang paling penting pada saat masa anak anak adalah orang tua dan guru, kemampuan psikomotorik hanya bisa dikembangkan dengan latihan latihan yang menuju kearah mengembangkan kemampuan anak. Hal ini mememrlukan rangsangan yang sangat banyak dikaranakan agar perkembangan potensi kemempuan psikomotorik anak bisa optimal.

Perkembangan potensi kemampuan psikomotorik anak sangatlah berpengarugf terhadap hasil sebuah pengajaran disekolah, tetapi siswa atau peserta didik pada tarf awal awal sekolah, belum menyadari tentang hal itu. Oleh karenanya sebagai agen of change guru hendaknya mampu menuntun. Mengoptimalkan aspek ini sehingga tercapailah pengajaran yang diinginkan secara optimal, sehingga kelak anak itu sendirilah yang akan memetik buah dari kerja keras.
Mengingat sangat pentingnya kemempuan psikomotorik anak maka kita harus bisa mengembangkan semua potensi yang ada pada anak itu secara optimal agar kemampuan lebih yang sudah dia miliki bisa dikembangkan. Dan bisa saja kemampuan tersebut menolongnya dalam masyarakat ataupun saat dia sudah bekerja nanti.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam aspek psikomotorik adalah :
1)   Apa arti perkembangan aspek psikomotorik peserta didik?
2) Apa peranan penting pengembangan psikomotorik dalam pembelajaran ?
3)  Bagaimana tahap perkembangan psikomotorik pada peserta didik?
4)   Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan psikomotorik peserta didik?
5)  Apa saja jenis-jenis permainan pada perkembangan aspek psikomotorik     pada peserta didik?







 C. Tujuan 
 Adapun tujuan perumusan masalah dalam aspek psikomotorik untuk     mengetahui :
              1)   Untuk mengetahui arti perkembangan aspek psikomotorik peserta                     didik.
2)  Untuk mengetahui peranan penting pengenbangan psikomotorik                         dalam pembelajaran.
              3)  Untuk mengetahui tahap-tahap perkembangan psikomotorik pada                      peserta didik.
4)  Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi      perkembangan             psikomotorik peserta didik.
5)  Untuk menegetahui jenis-jenis permainan pada perkembangan                            aspek   psikomotorik             pada peserta didik.

                           









PERKEMBANGAN PSIKOMOTORIK ANAK USIA SD
A. Data Anak
1.      Anak laki-laki
a.       Nama anak                  :  Elsan Kurniawan
b.      Usia anak                    : 10 tahun
c.       Kelas                           : 4 SD
d.      Alamat            Sekolah          : SD Negeri 1 Banjareja, Kebumen
e.       Alamat                                    : Banjareja, Kuwarasan, Kebumen
f.       Berat Badan                : 24 kg
g.      Tinggi Badan              : 125 cm
h.      Hobi                            : Membaca dan makan
i.        Cita-cita                      : Menjadi Guru
j.        Pelajaran Kesukaan     : Bahasa Inggris

2.      Anak perempuan
a.       Nama anak                  : Hanindya Ghaisani
b.      Usia anak                     : 12 tahun
c.       Kelas                           : 5 SD
d.      Alamat Sekolah          : SD Negeri 1 Banjareja, Kebumen
e.       Alamat                         : Banjareja, Kuwarasan, Kebumen
f.       Berat Badan                : 35 kg
g.      Tinggi Badan               : 120 cm
h.      Hobi                            : Bernyanyi dan bermain
i.        Cita-cita                       : Menjadi Bidan
j.        Pelajaran Kesukaan     : IPA



BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan Aspek Psikomotorik
Psikomotorik adalah hubungan yang mengarah kepada akibat-akibat motor dari proses mental (kerja otak).             Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) tau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Ranah psikomotor adalah berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya.Kata kemampuan motorik berasal dari bahasa Inggris yaitu motor ability, dalam Filosofi Pembelajaran dan MasaDepan Teori Pendidikan Jasmani Kephart, mendefinisikan bahwa motoradalah gerak dari dorongan dalam (internal) yang diarahkan kepada beberapamaksud lahiriah (external) dengan ujud ketrampilan rendah Perkembangan keterampilan motorik (motor skill) ini merupakanketerampilan yang dimiliki seseorang untuk mampu melakukan suaturangkaian gerakan jasmaniah dalam urutan tertentu, dengan mengadakan koordinasi antara gerak berbagai anggota badan secara terpadu.

Ciri khas dari keterampilan motorik adalah otomatisme, yaiturangkaian gerak-gerik yang berlangsung secara teratur dan berjalan lancar tanpa dibutuhkan banyak refleksi atau berfikir terhadap apa yang harusdilakukan dan mengapa harus mengikuti suatu gerakan.Keterampilan motorik memegang peranan yang sangat penting dalamkehidupan manusia, seorang anak yang memiliki keterampilan motoriksempurna, ia mampu merawat dirinya sendiri dan bergerak secara efektif danefisien, misalnya seorang anak kecil yang belajar berjalan tegak, menaikitangga, memegang dan mengambil benda dan sebagainya. Berkembangnyakemampuan motorik tersebut didapatkan dari hasil belajar dan latihan.Dengan belajar dan latihan tersebut akan membuat fungsi otot dan persendianmenjadi lebih kuat.

Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa yangdimaksud dengan perkembangan psikomotorik adalah perkembangankepribadian manusia yang berhubungan dengan gerakan jasmaniah dan fungsiotot akibat adanya dorongan dari pemikiran, perasaan dan kemauan daridalam diri seseorang.

B. Pentingnya Aspek Perkembangan Psikomotorik Dalam Pembelajaran
            Kemampuan psikomotorik hanya bisa dikembangkan dengan latihan latihan yang menuju kearah peningkatan kemampuan anak. Pengembangan ini memerlukan rangsangan yang adekuat agar perkembangan potensi psikomotorik anak bisa optimal.
   Peningkatan potensi perkembangan psikomotorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kesuksesan pengajaran. Dengan peningkatan kemampuan motorik, anak akan mampu menerima pengajaran sesuai dengan batasan jenjang pendidikanya. Beberapa konstelasi perkembangan motorik individu dipaparkan oleh Hurlock (1996) sebagai berikut :
       a). Melalui ketrampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang memiliki ketrampilan memainkan boneka, melempar bola dan memainkan alat alat mainan.
       b). Dengan keterampilan motorik anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada bulan bulan pertama dalam kehidupanya kepada kondisi yang independen. Anak dapat bergerak dari satu tempat ketempat yang lain, dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya sendiri. Kondisi ini akan menunjang perkembangan rasa percaya diri.
       c). Melalui peningkatan potensi perkembangan psikomotorik anak dapat menyesuaikan dangan lingkungan sekolah. Pada masa pra sekolah atau pada masa awal sekolah dasar, anak sudah dapat dilatih menulis menggambar melukis dan baris berbaris.
       d). Melalui peningkatan potensi prkembangan psikomotorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain dan bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat dalam bergaul dengan teman sebayanya, bahkan dia akan terkucilkan atau menjadi anak yang terpinggirkan
       e). Peningkatan potensi perkembangan psikomotorik sangat penting bagi perkembangan self concept (kepribadian anak)

C. Tahap Perkembangan Aspek Psikomotorik
1.      Tahap Kognitif
    Tahap ini ditandai dengan adanya gerakan gerakan yang kaku dan lambat. Hal tersebut terjadi karena anak ataupun siswa masih dalam taraf belajar untuk mengendalikan gerakan gerakanya. Dia harus berfikir sebelum melakukan suatu gerakan, pada tahap tersebut siswa sering membuat kesalahan dan kadang terjadi tingkat frustasi yang tinggi.

2. Tahap Asosiatif
    Pada tahap ini seorang anak ataupun siswa membutuhkan waktu yang lebih pendek untuk memikirkan tentang gerakanya, dia mulai dapat mengasosiasikan gerakan yang sedang dipelajarinya dengan gerakan yang sudah dikenal. Tahap ini masih dalam tahap pertengahan dalam perkembangan psikomotorik oleh karena itu gerakan gerakan  dalam tahap ini belum menjadi gerakan yang bersifat otomatis. Pada tahap ini siswa ataupun anak masih menggunakan pikiranya untuk melakukan suatu gerakan, tetapi waktu yang diperlukan untuk berfikir lebih sedikit dibanding pada waktu dia berada pada tahap kognitif. Gerakannya sudah tidak kaku kerena waktu yang dipergunakan untuk berfikir lebih pendek.

3. Tahap otonomi
    Pada tahap ini seorang siswa telah mencapai tingkat otonomi yang tinggi, proses belajarnya sudah hampir lengkap meskipun dia masih dapat memperbaiki gerakan garakan yang dipelajarinya. Tahap ini disebut tahap otonomi karena siswa sudah tidak memerlukan kehadiran instruktur untuk melakukan gerakan gerakan. Pada tahap ini gerakan yang dilakukan secara spontan oleh karenanya gerakan yang dilakukan juga tidak mengharuskan pembelajaran untuk memikirkan tentang gerakanya.

D. Faktor-faktor Perkembangan aspek psikomotorik
Perkembangan psikomotorik anak dipengarui beberapa faktor yaitu :
a)      faktor pola asuh orang tua
 Pola asuh ornag tua adalah sebuah faktor penghambat psikomotorik anak disaat pola asuh orang tua terlalu otoriter ataupun terlalu memaksa, karena karakteristik seorang anak sangat sensitif ditambah setiap anak tidak dapat secara langsung dioptimalkan secara cepat dengan kata lain memaksakan kemampuan danagan waktu yang singkat.
            Apabila orangtua memaksakan peningkatan potensi perkembangan psikomorik anak           kebanyakan malah menyebabkan gangguan mental terhadap anak tersebut biasanya   anak akan cenderung merasa canggung, merasa serba salah tidak percaya pada diri            sendiri dan merasa tertekan.
Pola asuh bukan hanya bisa menggangu peningkatan potensi psikomotorik anak akan    tetapi malah akan menurunkan kemampuan psikomotorok anak, pada saat anak dalam        kondisi depresi dan ditambah dengan tuntutan dari orangtua yang tidak dapat dipenuhi             oleh anak, anak yang sedang dalam keadaan depresi sangat mudah untuk diketahui hal             ini dikarenakan keadaan anak bisa berubah secara drastis, tanda tandanya antara lain,          yang  biasanya anak tersebut suka bercanda berubah menjadi pemurung, yang biasanya        ceria     berubah menjadi gampang marah, yang biasanya aktif berubah menjadi       pemalas.
 b) Gen Dari Orang Tua
Gen dari orang tua juga bisa menjadi penghambat dalam upaya meningkatkan kemampuan psikomotorik anak, apabila orang tua mempunyai pembawaan sifat gen yang unggul maka dalam mengembangkan potensi kemempuan psikomotorik anak pun juga akan lancar. Hal sebaliknya apabila anak membawa pembawaan gen dari oarang tua dimana gen tersebut adalah gen yang lemah maka kemampuan meningkatkan potensi psikomotorik anak itu biasanya juga akan lemah. Atau yang paling parah apabila anak itu menderita autis maka akan  sulit sekali meningkatkan potensi kemampuan motorik yang ada.
 c) Pengaruh Lingkungan
Lingkungan atau situasi kehidupan. Lingkungan tempar seseorang dibesarkan, hubungan dengan anggota keluarga dan orang lain turut berpengaruh terhadap perkembangan psikomotorik pada anak, di antaranya yaitu lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan bermain :
1. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama bagi anak- anak dan remaja. Pendidikan keluarga lebih menekankan pada aspek moral atau pembentukan kepribadian daripada pendidikan untuk menguasai ilmu pengetahuan. Proses sosialisasi awal ini di mulai dengan proses belajar menyesuaikan diri dan mengikuti apa yang diajarkan orang- orang paling dekat. Dalam keluarga dikenal adanya dua pola sosialisasi yaitu sosialisasi represif yang mengutamakan  adanya ketaatan anak pada orang tua dan pola sosialisasi partisipasi yang mengutamakan adanya pertisipasi anak
Suatu perkembangan psikomotorik anak adalah Genetika. Genetika atau disebut juga GEN merupakan bawaan anak dari oramg tuanya. Pengaruh dari pada gen ini sangatlah bermacam- macam tergantung dari orangtuanya. Misalnya : pemarah, penyabar, santun, nakal, luwes, keras kepala, kuat kemauan dll. Yang mana watak atau kepribadian dasar ini akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan psikomotorik dan aspek lain si anak.
2. Sekolah
Sekolah merupakan lingkungan artifisial yang sengaja diciptakan untuk membina anak- anak ke arauh tujuan, khususnya untuk memberikan kemampuan dan keterampilan sebagai bekal kehidupannyai kemudian hari. Di sini mereka akan menerapkan kebiasaan yang dilatih oleh orang tua masing- masiang. Para orangtua berharap lingkungan pendidikan yang disajikan pada anak- anak dapat memberikan warna yang positif, jangan sampai mereka didoktrin tentang kebiasaan- kebiasaan buruk. Anak-anak usia dini dapat saja diberikan materi pelajaran, diajari membaca, menulis, dan berhitung. Bahkan bukan hanya itu saja, mereka bisa saja diajari tentang sejara,  geografi, dan lain-lainnya. Jerome Bruner menyatakan, setiap materi dapat diajarkan kepada setiap kelompok umur dengan cara-cara yang sesuai dengan perkembangannya (Supriadi, 2002: 40).  Sekolah juga merupakan rumah kedua bagi si anak dan di tempat ini pula anak- anak memperoleh pendidikan formal dan berlatih untuk meningkatkan kemampuan berlandaskan tentang apa yang telah diperoleh dari keluarga. Di sekolah juga terdapat bermacam ekstrakurikuler sehingga si anak dapat memilih kegiatan itu sesuai bakat yang di miliki. Pada saat inilah anak- anak meningkatkan perkembangan psikomotoriknya.
3. Lingkungan bermain
Bermain bagi anak adalah kegiatan yang serius tetapi menyenangkan. Menurut Conny R. Semiawan bermain adalah aktivitas yang dipilih sendiri oleh anak karena menyenangkan, bukan karena hadiah atau pujian. Melalui bermain, semua aspek perkembangan anak dapat ditingkatkan. Dengan bermain secara bebas anak dapat berekspresi dan bereksplorasi untuk memperkuat hal-hal yang sudah diketahui dan menemukan hal-hal baru. Melalui permainan, anak-anak juga dapat mengembangkan semua potensinya secara optimal, baik potensi fisik maupun mental intelektual dan spritual. Oleh karena itu, bermain bagi anak usia dini merupakan jembatan bagi berkembangnya semua aspek.
 d) Interior Ruang Belajar Mempengaruhi Peningkatan Potensi Psikomotorik Anak
 Preiser dalam Laurens menjelaskan bahwa kebiasaan mental dan sikap perilaku seseorang dipengaruhi oleh lingkungan fisiknya. Adapun lingkungan fisik tersebut antara lain berupa kondisi fisik hunian (bangunan), ruang (interior) beserta segala perabotnya, dan sebagainya. Jika bangunan itu memiliki ruang-ruang yang sangat nyaman untuk dihuni dan untuk beraktivitas di dalamnya, maka dapat mempengaruhi pembentukan dan perkembangan perilaku manusia.
E. Jenis Permainan Dalam Aspek Perkembangan Psikomotorik
Berikut ini merupakan contoh beberapa permaian yang dapat mengembangkan psikomotorik anak :
1. Out bond
Wahana outbound bisa  melatih keberanian dan kemandirian anak serta melatih tingkat kecerdasan anak. Selain itu outbound juga melatih psikomotorik anak agar lebih cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan alam bebas dan mencintai alam.
Outbound untuk anak-anak bertujuan untuk melihat kemampuan dan perkembangan     anak baik secara fisik maupun mental. Dengan wahana permainan yang dibuat sedemikian rupa, menjadikan si anak berusaha dan mampu untuk memecahkan suatu permasalahan.
Diharapkan setelah mengikuti outbound anak lebih berani,percaya diri dan mampu berkomunikasi dengan baik, terutama dengan orang tua dan teman-temannya. Outbound juga memacu kreatifitas dan kemampuan berfikir anak. Banyak manfaat yang bisa didapatkan anak dari permainan outbound.
2. Origami
Origami dapat melatih kemampuan psikomotorik halus si anak dan merangsang tumbuhnya motivasi, kreativitas serta ketekunan anak , memunculkan potensi anak yang tersimpan.






























BAB III
PENUTUP



Kesimpulan
Psikomotorik adalah hubungan yang mengarah kepada akibat-akibat motor dari proses mental (kerja otak). Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) tau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Dalam meningkatkan potensi psikomotorik anak, ada beberapa tahapan diantaranya tahapan kognitif, tahapan asosiatif dan tahapan otonomi. Potensi perkembangan psikomotorik sangat penting bagi anak didik karena merupakan salah satu faktor yang mendukung kesuksesan pengajaran. Ranah psikomotor adalah berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya.
                                                                                    










DAFTAR PUSTAKA


            Hartinah, Siti, 2009. Perkembangan Peserta Didik, PT. Rafika Adiatma, Bandung
            Poerwati, Endang & Nur Widodo, 2000. Perkembangan Peserta Didik, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang

            Sujanto, Agus, 1981. Psikologi Perkembangan, Aksara Baru, jakarta
      www.organisasi.org,2009, Perkembangan Peserta Didik
            www.box.net,2009, Pendidikan dan Peserta Didik
            Ngalim P,1991, Psikologi Pendidikan, CV Remaja Karya, Bandung.

            Hendriati Agustian,2006. Psikologi Perkembangan. Aditama. Bandung.













DAFTAR PUSTAKA


            Hartinah, Siti, 2009. Perkembangan Peserta Didik, PT. Rafika Adiatma, Bandung
            Poerwati, Endang & Nur Widodo, 2000. Perkembangan Peserta Didik, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang
            Sujanto, Agus, 1981. Psikologi Perkembangan, Aksara Baru, jakarta
      www.organisasi.org,2009, Perkembangan Peserta Didik
            www.box.net,2009, Pendidikan dan Peserta Didik
            Ngalim P,1991, Psikologi Pendidikan, CV Remaja Karya, Bandung.
            Hendriati Agustian,2006. Psikologi Perkembangan. Aditama. Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar